Postingan

Cerita Rakyat Kabupaten Kuantan Singingi

1. Ombak Nyalo Simutu Olang ::: Cerita Rakyat Pangean ::: TEMPAT KEJADIAN Cerita ini tejadi di sebuah desa yang bernama Pangean. Tepatnya disebuah sungai yang bernama Batang Pangean. Pangean adalah suatu negeri yang terletak dalam daerah Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi. Tidak berapa jauh dari Pasar Usang, disebelah baratnya mengalir sebuah sungai Batang Pangean. Sungai itu berasal dari anak-anak sungai yang terkenal dengan nama sungai Tesso. Didalam sungai ini hidup berjenis-jenis ikan yang dapat menambah penghasilan rakyat yang hidup disekitarnya. Apabila sungai ini banjir, air bergerak naik, ikan-ikan mulai memasuki sungai melalui sungai kuantan. Melihat ikan yang begitu banyak, penduduk Pasar Usang dan sekitarnya berebut-rebut menahan lukah untuk menangkap ikan yang masuk menuju ke hulu sungai. Salah satu tempat berkumpulnya ikan-ikan itu adalah disuatu lubuk yang bernama Lubuk Sayak. Dilubuk inilah masyarakat berebut-rebut memasang luk

Rumah Adat Kabupaten Kuantan Singingi

Gambar
Rumah Godang Suku Sentajo, Keharmonisan yang tak Lekang Waktu Rumah Adat Suku Sentajo Rumah Godang Adat Suku Sentajo sebuah keharmonisan antar suku terjalin semenjak dulu. Hal ini dibuktikan adanya 24 unit rumah godang suku Sentajo di Kenegerian Sentajo, di Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, masih terpelihara hingga kini. Ini  sebagai bentuk pengembangan keyakinan terhadap adat budaya, sehingga hal ini terpatri sejak turun temurun. Sebuah keharmonisan yang tak lekang waktu. Keharmonisan dalam bentuk rumah adat suku Sentajo atau disebut rumah godang suku sentajo, yang masih tetap berjalan hingga kini, merupakan jaringan kehidupan sosial kemasyarakatan di Kabupaten Kuansing, khususnya di Kenegerian Sentajo. Kerukunan yang tercipta ini terjadi karena mampu mengurangi perbedaan yang mencolok antara nilai-nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada.    Sumber :  http://cekau.blogspot.co.id/2012/12/rumah-godang-suku-sentajo-keh

Seni Bela Diri Kabupaten Kuantan Singingi

Gambar
Melihat Silat Pangean di Daerah Asal Dua Pendekar memainkan silat pedang dilaman pangulu, Desa Koto Tinggi, Pangean, Rabu (6/7/2016)  Mencari Berkah Dunia Akhirat Setiap 1 Syawal, Hari Raya Idul Fitri, Silat Pangean ditampilkan di negeri asalnya, Pangean, Di laman silat, lintas generasi menampilkan Silat Pangean ini. Ada silat tangan, silat pedang, silat perisai, Kemudian ditutup dengan Silat Kopuang Barompek, Seperti apa pelaksanaan nya? Suara takbir berkumandang, menggema dilangit Masjid Jami, Koto Tinggi Pangean, Rabu (6/7) lalu, dihari Raya Idul Fitri, Umat Islam pun menyambut datangnya hari kemenangan itu, Tua, muda, anak - anak, dan orang dewasa pun tak ketinggalan antusiasnya menyambut datangnya hari yang fitri tersebut. Usai Salat zuhur, Pengulu, Para Datuk, Para Pendekar, dan guru serta sebagian anak murid silat melakukan Ziarah ke pondam atau makam sejumlah guru silat yang ada di Ujuang Taye, Desa Koto Tinggi. Dipondam, kemenyan dibakar, doa pun diucap

Alat Musik Kabupaten Kuantan Singingi

Gambar
Alat musik tradisional yang digunakan lainnya dalam kehidupan bermasyarakat kuantan singingi ialah talempong, calempong dan piul randai. Berikut adalah penjelasannya :    1. CALEMPONG CALEMPONG adalah alat musik perkusi yang terbuat dari logam, perunggu, atau besi, berbentuk bundar, terdapat di daerah Kuantan dan Riau. Calempong ini berbentuk bundar pada bagian bawahnya berlobang sedangkan pada bagian atasnya terdapat bundaran yang menonjol berdiameter lima sentimeter sebagai tempat untuk dipukul.     2. TALEMPONG Talempong memiliki nada yang berbeda-beda. Bunyi dihasilkan dari sepasang kayu yang dipukulkan pada permukaannya. Talempong biasanya digunakan untuk mengiringi tarian pertunjukan atau penyambutan, Talempong juga digunakan untuk melantunkan musik menyambut tamu istimewa. Talempong ini memainkanya butuh kejelian dimulai dengan tangga pranada DO dan diakhiri dengan SI. Talempong diiringi oleh akord yang cara memainkanya serupa dengan memainkan piano.

Pakaian Adat Kabupaten Kuantan Singingi

Gambar
  Busana Tradisional Kabupaten Kuantan Singingi Busana tradisional Kabupaten Kuantan Singingi adalah Tekuluak Berembai . Baju ini biasanya bermotif keemasan dengan warna dominan hitam, kuning, merah dan putih. Tidak lupa pula dihiasi dengan tekuluak yang terletak dikepala dan biasanya berwarna merah dan putih. Baju adat ini biasa dipakai dalam acara-acara adat seperti pacu jalur, pertemuan adat, pawai budaya dan lain sebagainya. Begitulah ciri khas dari busana tradisional Kuansing, tidak akan pernah ditemukan didaerah lain dan yang pastinya paling Indonesia. Berikut adalah gambar baju pakaian adat Kabupaten Kuantan Singingi :      Sumber : https://sefrilayogi.wordpress.com/2015/05/22/kabupaten-kuantan-singingi-2/

Makanan Khas Kabupaten Kuantan Singingi

Gambar
1. Makanan khas di Kabupaten Kuantan Singingi ada Galamai yang terbuat dari tepung ketan dan dicampur dengan gula enau, bentuknya hampir sama dengan dodol tetapi gelamai ini berminyak dan biasanya dibungkus dengan daun pisang yang sudah kering (kerisik) atau bisa juga dengan daun pandan yang sudah dianyam terlebih dahulu. ada juga makanan yang bernama gajik yyang terbuat dari beras ketan dan di masak dengan gula enau (gula aren) . Bajik ini ada dua macam, yang satunya lagi disebut dengan bajik lopuar.bajik jenis ini juga terbuat dari beras ketan, tetapi bedanya dengan bajik hanya bajik lopuar ini dimasak dengan gula pasir, dan berwarna putih dan kering. Ada juga makanan yang bernama lemang. yaitu makanan yang juga terbuat dari beras ketan yang dicampur dengan santan dan dimasukkan ke dalam bambu dan kemudian dibakar, dan masih banyak makanan-makanan yang lainnya yang bisa ditemukan di teluk Kuantan. 2.              Selain di kenal dengan banyak objek wisata di

Nilai-Nilai yang terkandung dalam Pacu Jalur

Nilai Budaya Pacu jalur Jalur bukan sekadar alat transportasi atau perahu lomba, tetapi lebih dari itu, ia merupakan warisan budaya nenek moyang masyarakat Kuantan Singingi yang sarat dengan nilai-nilai- Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah : 1. nilai adaptasi, kedekatan dengan alam, nilai ekonomi, sosial, seni, religius, dan pariwisata. Nilai adaptasi. Kehadiran jalur merupakan hasil dari adaptasi masyarakat Kuantan terhadap kondisi alam sekitar yang dilalui oleh dua aliran sungai besar. Kondisi demikian memberikan inspirasi atau imajinasi bagi mereka untuk menciptakan jalur sebagai alat transportasi sungai. 2. Nilai kedekatan dengan alam Masyarakat Kuantan dikenal memiliki kedekatan dengan alam. Hal ini terlihat dari penggunaan bahan-bahan pembuatan jalur yang ramah terhadap lingkungan karena terbuat dari bahan kayu alami yang banyak tumbuh di hutan-hutan di daerah tersebut. 3. Nilai ekonomi Jalur merupakan salah satu alat transportasi yang sangat v